sudah lama sekali saya tidak menulis di blog saya ini, kali ini saya ingin mencurahkan hati saya yang selama ini menjadi keresahan.
cerita yang sebenarnya kejadiannya sudah lama sekali tetapi masih teringat jelas didalam ingatan.
jadi awalnya ketika itu saya masih SMA sekitar tahun 2010-2011 tepatnya kelas 1 SMA. dimana disekolahan ada mata pelajaran seni dan ada 3 guru seni disekolah saya.
ketika awal masuk sekolah murid-murid diminta memilih selama 1 tahun pelajaran seni mau seni musik atau seni rupa, ketika itu banyak yang memilih seni musik, jadi ya terpaksa mengikuti yang voting terbanyak.
dipertemuan berikutnya kita diajari kunci-kunci dasar gitar melalui gambar yang kemudian kita catat di buku. selain itu juga diajari tekhnik memetik gitar yang benar dan dikasih tugas untuk menghafalkan kunci gitar dan berlatih dirumah.
saya yang belum pernah belajar gitar sangat kesulitas sekali waktu itu meskipun sudah berlatih di rumah dengan pinjam gitar milik tetangga.
ketika penilaian tiba setiap murid diminta maju kedepan untuk penilaian seperti yang ditugaskan, meskipun saya belum lancar memainkan sesuai kunci yang sudah ditugaskan.
pertemuan berikutnya diminta untuk menyanyikan sebuah lagu bebas dan akan lebih baik nilainya jika sambil memainkan gitar. karena saya memang tidak bisa bermain gitar dan tidak bisa secepat itu bermain gitar hanya dalam waktu 1 atau minggu sehingga saya hanya bernyanyi.
ketika penilaian tiba saya bernyanyi didepan guru sambil menyodorkan teks lirik lagu yang ada kunci gitarnya. dan ini waktu yang sangat membuat saya merasa malu, yaa... komentar guru saya terhadap saya setelah menyanyikan lagu itu adalah " suara kamu itu fals, besok remidi" dari situ saya sudah mulai seperti tidak terima dengan perkataan guru saya.
ya suara saya memang fals karena tidak suka bernyanyi, tidak tahu tekhnik bernyanyi yang bagus, memainkan musik juga tidak bisa tetapi sampai saat ini saya masih berpikir " pantaskah seorang guru berkata demikian kepada muridnya?" karena bagi saya perkataan tersebut sama saja dengan guru yang berkata " kamu bodoh" ke muridnya. Memang perkataan itu sepertinya perkataan yang wajar dan bukan bullyian tetapi yang menjadi permasalahan saya: dia sebagai guru yang seharusnya mengajari murid-muridnya, mendidik murid-muridnya yang tadinya tidak bisa menjadi bisa tetapi yang saya alami waktu itu dia hanya mencotohkan kunci-kunci gitar leat gambar, dan disuruh berlatih sendiri di rumah, dan mempraktekannya sendiri dengan waktu yang hanya berapa minggu. itu tidak benar. karena ini bukan materi hafalan yang bisa dihafalkan dengan mudah, bahkan materi hitungan saja meskipun sudah diberi rumus masih banyak yang kesulitan. sementara ini seni musik tidak hanya soal menghafal lagu, tidak hanya soal menghafal kunci-kunci gitar lagu, tapi untuk mempraktekan itu kan ada tekhnik dan caranya yang tidak semua orang mampu. kenapa guru tidak mendampingi murid-murid yang tidak bisa bermain musik sepeti saya.
saya pernah melihat di sosmed ada guru musik bersama murid satu kelasnya bernyanyi dan bermain gitar bersama-sama dan mereka bisa kompak, saya rasa itu karena didikan guru yang bisa melatih semua muridnya sampai bisa. tidak seperti yang saya alami yang hanya mencontohkan dan menyuruh muridnya.
saya menulis ini tidak bermaksud apa-apa hanya ingin bercerita kejadian masa lalu yang sampai saat ini masih saya ingat. karena sesuatu yang diingat itu pasti sesuatu yang tidak biasa dialami seseorang yang bisa menjadi kesan atau justru menjadi trauma bagi seseorang yang mengalaminya dam hal ini akan menimbulkan dampak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar