Kamis, 07 Juli 2022

LEBIH BAIK JADI KEPALA IKAN KECIL DARIPADA MENJADI EKOR IKAN BESAR

 



Bukan tentang sebuah kebesaran tapi sebuah pencapaian

Bukan tentang menjadi apa setelahnya tetapi tentang sebuah usaha untuk mendapatkannya


Masih ingat dengan jelas saat pertama kali mengikuti OSPEK masuk perguruan tinggi, ada salah satu kakak dari BEM yang waktu itu menjadi penyelenggara OSPEK memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru dan di akhir pidatonya ia memberikan sebuah kata-kata motivasi 

" Lebih baik jadi Kepala ikan Kecil daripada harus menjadi Ekor ikan Besar" 

(mungkin tanpa dijelaskan sudah paham makna dari kata-kata tersebut, mungkin kata-kata tersebut juga bukan orisinil dari dia). Kata-kata tersebut yang sampai hari ini masih diingat dan mungkin juga menjadi Do'a buat saya.

"Kepala" bukan berarti menjadi pemimpin tetapi menjadi lebih tinggi daripada yang lain, dan Tuhan mengabulkan do'a saya . Waktu itu Saya merasa bisa menjadi salah satu yang terbaik meskipun bukan yang nomor satu.

"Terbaik kan waktu itu saja, nyatanya sekarang bukan menjadi siapa-siapa" mungkin banyak yang akan bicara demikian " nilai bagus ketika menempuh pendidikan tidak menjamin mendapat pekerjaan yang lebih tinggi dari yang lain" .

Ya itu benar memang banyak yang sekarang lebih sukses lebih berhasil ketika kerja. tetapi saya kembali ke kata-kata yang saya garis bawahi diatas bahwa apapun yang ingin kita capai yang dibutuhkan adalah usaha.

Saya disini hanya ingin bercerita tentang pencapaian saya ketika kuliah, menceritakan moment bahagia saya setelah dinyatakan Lulus Kuliah.

selain kata-kata motivasi itu, waktu kuliah saya selalu mengamalkan untuk Membaca Sholawat .

jadi waktu itu ketika saya menonton Youtube dan disitu ada perempuan muda yang bercerita kehebatan membaca sholawat. Yang saya ingat waktu itu ia mengatakan " ketika kita menginginkan sesuatu jangan minta ke orang tua ataupun orang lain tetapi langsung minta ke Allah SWT insyaallah akan dikabulkan, dan jangan lupa perbanyak membaca Sholawat Nabi."

saya meyakini itu dan setiap kali menginginkan sesuatu dan berdoa selalu saya barengi dengan bacaraan Sholawat. dan saya sangat bersyukur karena saya merasa dengan mudah Tuhan mengabulkan Doa saya padahal saya bukan orang yang rajin beribadah.

jadi mau cerita sedikit bagaimana dasyatnya bacaan Sholawat tersebut.

dulu waktu kuliah semester pertama mendapat nilai cukup memuaskan buat saya, dan semester kedua IP saya turun, disitu saya mulai merasa harus belajar sungguh-sungguh dan banyak berdoa, setiap setelah sholat saya menyempatkan untuk membaca Al-Quran kemudian berdoa dengan baca sholawat dan menyebutkan keinginan saya, sebelum belajar dan sesudah belajar juga membaca sholawat supaya yang saya pelajari tidak lupa ketika mengerjakan ujian, dan ketika ujianpun saya membaca sholawat supaya dilancarkan dimudahkan dan diberi ingatan apa yang sudah saya pelajari.

dari situ saya benar-benar bersyukur IP menjadi naik meskipun IPKnya belum Cumlaud tapi saya terus berusaha di semester2 berikutnya.

biasanya ketika ujian saya dan teman2 saya mengadakan belajar bersama, jadi materi materi yang kami pelajari juga sama tetapi teman saya selalu heran dan mengira saya melakukan kecurangan karena nilai saya selalu paling tinggi padahal yang dipelajari sama. hingga sampai kelulusan Alhamdulillah saya bisa mendapat predikat Dengan Pujian /Cumlaude. disitu saya benar meyakini bahwa Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya dan dan akan menolong hambanya yang mau mendekatkan diri kepada-Nya serta meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Rosulnya.

semoga yang membaca tulisan saya ini dan sedang berjuang untuk mendapatkan sesuatu atau memiliki hajat besar, coba amalkan bacaan Sholawat Nabi dan doa-doa baik lainnya. insyaallah Tuhan mengabulkan. Jangan mudah putus asa dan jangan merasa kamu tidak pantas mendapatkan apa yang sedang kamu harapkan.



Ingat!!!!

RAIHLAH MIMPIMU SETINGGI LANGIT KARENA JIKA KAMU JATUH MAKA KAMU AKAN JATUH DIANTARA BINTANG BINTANG

kata itulah yangs selalu jadi pegangan dan motivasi saya karena kata-kata "mimpi jangan ketiggian kalau jatuh sakit" itu hanya kata-kata orang yang berputus asa, pesimis, dan orang yang memiliki hati iri dengki karena tidak suka melihat orang lain lebih sukses, lebih bahagia dari dirinya.

ibarat kata:

-Jika kamu tidak bisa menjadi presiden kamu masih bisa menjadi Gubernur

-Jika kamu tidak bisa menjadi Gubernur maka kamu masih bisa menjadi Bupati/Walikota

-Jika kamu tidak bisa menjadi Bupati/Walikota kamu masih bisa menjadi Camat

-Jika kamu tidak bisa menjadi Camat kamu masih bisa menjadi Kepala Desa

jadi jika kita tidak bisa menjadi level tertinggi yang kita mau mungkin tempat kita adalah level dibawanya. setidaknya kita akan mengasah kemampuan kita untuk mencapai level yang tertinggi.

tetapi jika kita mengikuti kata-kata orang pesimis tadi kita jadi tidak mau bercita-cita dan mengejar level yang tertinggi karena takut jatuh sakit jadi hanya megejar level yang paling rendah. Lalu jika dilevel terendah saja kita gagal bagaimana? ya kita tidak akan jadi apa-apa dan itu lebih sakit bukan?

buat saya, kita berhasil untuk membahagiakan diri kita dan orang lain yang kita sayang. jika ada orang yang tidak senang melihat kita berhasil dialah orang dengan level terendah dihiduo kita.

Bantu bangkit jika dia punya kemauan, atau abaikan jika dia hanya menjadi perusak keberhasilan kita. hidup tidak akan pernah lepas dari pilihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUKUM

lebih prioritaskan keluarga suami daripada istrinya sendiri

 lagi pengen curhat tapi yang orang terdekat gak tau. ya udah cerita disini aja. ada yang punya pengalaman sama gak sih? lagi viral juga soa...

BACA JUGA